Kemitraan usaha frozen food kini mungkin sudah menjamur, namun peluangnya tetap saja menjanjikan. Dahulu, frozen food hanya didominasi oleh olahan ayam dan daging seperti nugget dan sosis dengan merk tertentu. Pun terbatas hanya di supermarket atau minimart.
Namun kini, usaha atau jualan frozen food sudah bukan hal langka lagi karena segmen pasarnya pun cukup luas. Bahkan beberapa penjual makanan kaki lima pun terkadang membutuhkan berbagai frozen food untuk menunjang bisnis mereka.
Memulai Kemitraan Usaha Frozen Food
Semakin menjamurnya produsen olahan beku, tentu semakin menambah daftar kemitraan usaha frozen food yang dapat kita pilih. Namun, selain menjadi mitra dari produsen ternama, kita juga bisa lho merintis untuk produksi sendiri makanan beku ini dan bermitra dengan toko hingga swalayan.
Sebelum memulainya, yuk intipin 7 langkah memulai bisnis makanan beku ini.
1. Tentukan Target Pasar
Hal pertama yang harus kita pikirkan tentu saja target konsumen yang ingin kita bidik, apakah kalangan menengah ke atas, atau menengah ke bawah. Apakah untuk kalangan umum, anak-anak, alergen, atau kalangan yang sedang melakukan diet. Misalnya untuk makanan diet garam, makanan non msg, makanan vegetarian, dan sebagainya.
Untuk kalangan menengah ke bawah, biasanya cenderung memburu harga ekonomis atau segi kuantitas. Sedangkan untuk menengah ke atas, biasanya akan mengedepankan kualitas. Hal ini akan menentukan ke mana kita akan mempromosikan dan mencari mitra yang tepat.
Selain itu ada juga kalangan pecinta atau fans idol, misalnya K-pop dan K-drama yang memburu makanan ala Korea, atau pecinta anime yang lebih suka memburu kuliner Jepang, kuliner Thailand, Â kawasan timur-tengah, India, dan sebagainya.
Menentukan target pasar dapat membantu pemilihan metode promosi dan memilih kemitraan yang tepat. Saat ini banyak juga ibu-ibu millennial yang berbisnis jualan online maupun dropship, kita bisa bermitra dengan sistem kerja sama ini jika memungkinkan. Namun untuk frozen food biasanya terbatas pada wilayah tertentu saja yang dapat dijangkau oleh jasa pengiriman instan.

2. Tentukan Produk
Setelah menentukan target pasar, langkah selanjutnya adalah menentukan produk. Saat ini banyak sekali ragam frozen food di pasaran. Apakah dari jenis makanan lauk cepat saji seperti nugget, tempura, sosis, otak-otak, dan kawan-kawannya. Ataukah bahan baku makanan seperti daging sapi, daging ayam, ikan, hingga sayuran.
Tak hanya itu, snack yang dijual dalam bentuk frozen kini juga makin bervariasi. Misalnya risoles, lumpia, pastel, aneka olahan kanji, berbagai jenis dimsum, hingga berbagai makanan Korea seperti toppokki. Selain aneka snack siap goreng, berbagai bahan pendukung kudapan kekinian juga banyak peminatnya, misalnya kulit lumpia, kulit kebab dan tacos atau yang sering disebut tortilla. Bahkan roti dasar untuk pizza kini juga banyak dipasarkan.
Namun yang perlu diperhatikan, fokuslah pada satu atau dua jenis frozen food agar kita dapat menjaga kualitas frozen food yang kita produksi. Produk dengan kualitas baik tentu akan mendatangkan lebih banyak konsumen.
3. Pelajari Sistem Kemitraan Mitra Usaha
Setelah menentukan produk dan target pasar, barulah menentukan kemitraan usaha frozen food yang akan kita bidik. Apakah Supermarket, minimarket sekitar, distributor frozen food, toko kelontong, penjual makanan keliling, hingga usaha rumahan yang menggunakan produk seperti yang akan kita produksi nantinya.
Pelajari sistem kerja sama dengan mitra tersebut. Kebijakan dan peraturan masing-masing pelaku usaha tentu akan berbeda-beda, apalagi jika akan bermitra dengan supermarket atau minimarket yang memiliki manajemen. Beberapa hal terkait sistem ini kemudian akan berkaitan dengan harga jual dan margin keuntungan yang bisa kita dapatkan.
Kita perlu teliti dan memahami Standard Operating Procedure (SOP) yang diajukan oleh mitra dengan seksama. Jangan sampai kita salah langkah dalam menentukan kemitraan usaha frozen food yang akan berdampak pada kelangsungan usaha nantinya.

4. Survey Bahan Baku
Survey bahan baku sangat membantu saat produksi sudah berjalan. Carilah beberapa suplier bahan baku yang memiliki kualitas bagus dengan harga yang lebih rendah. Setidaknya harus memiliki 2 suplier untuk bahan sejenis untuk mengurangi risiko bahan stok kosong dan mempengaruhi produksi.
Selain mencari penyedia bahan baku, penyedia bahan pendukung lainnya juga harus diperhatikan. Misalnya plastik untuk kemasan, stiker label, dan sebagainya.
5. Hitung Modal
Setelah menemukan beberapa suplier bahan baku dan bahan kebutuhan tambahan lainnya, mulailah menghitung modal produksi. Hitunglah menggunakan harga tertinggi untuk mengantisipasi lonjakan harga saat proses produksi dimulai.
Selain menghitung biaya produksi bahan dan kemasan, hitung juga modal untuk peralatan yang nantinya akan dibutuhkan. Misalnya freezer dan alat-alat yang dibutuhkan untuk produksi. Jangan lupa juga untuk menghitung biaya marketing seperti pembuatan sample, dan jasa marketing jika memerlukan tenaga tambahan.
Jika berencana mengajukan kredit UMKM, pinjamlah sesuai dengan penghitungan modal yang dibutuhkan dan tidak disarankan untuk sekaligus meminjam untuk kebutuhan selain modal agar lebih terakomodir saat pembayaran cicilan bulanan.
6. Pastikan Memiliki Izin Edar Resmi
Untuk menjalankan bisnis frozen food kita juga memerlukan berbagai perijinan. Mulai dari izin usaha, izin layak pangan, ijin edar, hingga izin halal dari MUI. Izin ini bisa didapatkan melalui instansi terkait sesuai dengan regulasi sehingga dapat menjamin bahwa makanan beku yang kita jual aman.
Hal ini penting untuk dilakukan agar produk makanan beku kita mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Selain itu, adanya izin edar resmi juga menunjukkan bahwa produk yang kita jual sudah sesuai standar keamanan untuk dikonsumsi.

7. Siapkan Peralatan yang Dibutuhkan
Peralatan utama yang wajib kita siapkan untuk menunjang usaha frozen food tentunya adalah frozen atau mesin pendingin beku dengan kapasitas yang cukup untuk menyimpan stok produksi. Meski harganya terbilang lumayan mahal, namun jangan ragu untuk berinvestasi pada alat ini karena selain sebagai penunjang kualitas dari makanan beku yang kita produksi juga dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang untuk keberlangsungan usaha kita.
Selain mesin pembeku, kita juga memerlukan alat vakum dan pengepresan kemasan plastik yang dirancang khusus untuk makanan beku agar olahan memiliki daya simpan yang cukup lama. Pastikan juga menggunakan kemasan plastik dengan kualitas baik dan tidak mudah bocor.
Peralatan yang digunakan untuk produksi juga sebaiknya sesuai dengan kelayakan demi menjaga kebersihan dan keamanan makanan yang kita olah. Misalnya untuk menempatkan hasil makanan yang sudah dipanaskan, gunakan peralatan dengan bahan stainless steel, penggunakan wadah berbahan plastik cenderung memicu karsinogenik saat digunakan untuk makanan panas.
Banyak cara menjadi agen frozen food, namun untuk memulai kemitraan usaha frozen food memang dibutuhkan usaha yang tidak ringan. Perhatikan perjanjian yang sudah kita buat dengan mitra usaha kita agar bisnis dapat berjalan lancar untuk waktu jangka panjang, pastikan juga untuk tetap memperhatikan kualitas produksi demi menjaga kepercayaan pelanggan.
Â
안녕!