
Melenggang Percaya Diri Menuju Panggung Jawara Bersama si Mungil Berjuta Kemampuan, Asus Zenfone 9
“The mind is everything. What you think you become.”
- Buddha -
“Andai aja aku bisa menang lomba blog terus diundang ke Jakarta,” batin aku saat itu selepas ngobrol dengan seorang teman lama melalui aplikasi WhatsApp. Obrolan santai yang entah kenapa membuat perasaanku sedikit bergejolak. Mungkin karena beberapa responsnya menyiratkan seakan-akan meremehkan. Entah padaku, atau ajang lomba blog yang sedang kami bicarakan kala itu. Atau bisa jadi, aku aja yang lagi sensi.
Kata adalah mantra…
6 bulan berlalu. Namun aku tidak menyangka jika ucapan batinku kala itu menjelma menjadi sebuah “mantra”. Mantra yang mengantarkanku ke Jakarta, sebagai salah satu finalis gelaran lomba konten kreator sebuah institusi keuangan terbesar di Indonesia. Untuk kategori Vlog. Vlog lho ya, bukan Blog. Dunia yang justru baru bagiku.
Tapi alhamdulillah. Aku sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari 35 finalis kategori Vlog dari seratusan orang yang beruntung mendapat undangan ke Jakarta kala itu. Menjadi salah satu orang yang terpilih di antara seribu lebih kontestan. Seneng itu sudah pasti. Apalagi aku belum pernah sama sekali mengunjungi Ibu Kota negara kita tercinta itu.
Pengalaman yang begitu luar biasa tentunya. Ketemu dengan banyak orang-orang hebat. Mendengar banyak cerita yang menginspirasi. Dimanjakan dengan jamuan dan akomodasi yang cukup mevvah. Dan juga, untuk pertama kalinya aku melihat Monas secara langsung. Haha.
Namun, di waktu yang bersamaan, aku juga minder. Melihat teman-teman sesama finalis kategori vlog yang berjumlah 35 orang itu, aku benar-benar insecure. Mereka masih muda dengan jiwa yang sangat kreatif, semangat yang tinggi, pengalaman yang mumpuni, juga segenap ilmu yang tidak nanggung.
Sementara aku, hanya ibu-ibu rumah tangga yang tidak lagi muda. Mungkin semangatku juga tinggi. Namun daya kreativitas, pengalaman, skill, serta tenaga yang kupunya, seringnya tak berjalan beriringan. Biar bagaimana pun, aku tetap generasi Y yang meski selalu menolak tua, tetap saja tidak bisa menjadi muda.
Bahkan aku juga sempat mengutarakan rasa minderku karena aku termasuk segelintir finalis yang tidak menggunakan kamera besar alias hanya modal kamera smartphone saja. Sungguh wadidaw.
“Yang penting kan hasilnya, Mbak,” jawab seorang teman sesama finalis asal Banjarmasin yang kebetulan satu kelompok denganku. Cukup bijak dan tentu saja menyemangati.
Rasa kurang percaya diri juga kerap menghantuiku saat ingin “beraksi”. Apalagi jika harus menenteng berbagai perintilan untuk membuat sebuah konten video di outdoor layaknya para konten kreator atau vlogger. Dalam benakku, seolah-olah ribuan mata sedang fokus menyaksikan dan siap menyergapku bulat-bulat. Belum lagi fisik yang mudah lelah, akibatnya genggaman tangan pun menjadi kurang kukuh. Sehingga video yang dihasilkan pun menjadi goyang atau terkesan patah-patah.
Bersyukurnya sih sekarang ada Asus Zenfone 9. Dengan tagline Compact size big possibilities, memungkinkan pemula menjadi jawara layaknya konten kreator profesional. Karena di dalam Asus Zenfone 9 sudah tersedia semua kebutuhan “ngonten” kita dalam satu genggaman.
Dengan size yang mungil, membuat si pemalu sepertiku bisa tetap tampil percaya diri tanpa terlihat mencolok. Bobot yang lebih ringan, serta fitur triple stabilizer yang diusungnya, mampu menyajikan hasil bidikan yang stabil meski tangan kita mudah lelah dan sering tremor karena faktor usia.
Usiaku Memang tak Lagi Muda, Tapi Aku Ingin Tetap Berkarya
Setelah memutuskan untuk resign dari kerja kantoran karena ingin program hamil, kemudian fokus mengurus anak-anak sendiri. Kenyataannya aku tetap tak bisa diam. Aku sibuk belajar membuat kue ini dan itu secara otodidak. Kemudian terinspirasi foto-foto makanan yang epik ala food blogger. Atau berbagai unggahan foto makanan yang ciamik di Instagram. Membuatku seperti tersihir. Ingin bisa menciptakan hal yang sama menakjubkannya.
Saat itu. Keterbatasan kamera, alat-alat pendukung ini dan itu, kerap membuatku mati gaya. Satu-satunya yang bisa kulakukan adalah tetap berkarya, apa pun hasilnya. Dan aku akan tetap meyakini, bahwa karyaku layak. Setidaknya menurut versiku.

Aku sempat, sangat mendambakan kamera “beneran” agar bisa menghasilkan foto makanan yang detail dengan latar yang bokeh alias blur. Alhamdulillah sih terkabul setelah aku mengikuti lomba vlog untuk kedua kalinya dan berhasil menyabet juara 2.
Namun nyatanya, hal itu tak lantas membuatku sekonyong-konyong lihai dalam memotret seperti yang dulu-dulu pernah kubayangkan. Apalagi jika harus menenteng kamera ke area ramai yang sejatinya bukan tempat untuk berfoto. Misalnya di warung makan, restoran, dan sejenisnya. Perasaan seperti disorot ribuan mata yang siap menghunjam itu bakal hinggap seketika. Padahal dulunya, berharap memiliki sebuah kamera karena ingin memotret berbagai makanan dengan cantiknya. Ironis sih.
Dan ending-nya. Aku tetap nyaman dengan sebuah kamera smartphone untuk aktivitas pepotoan. Namun sepertinya bukan hanya aku saja, karena menurut survei dari data statistik Flickr yang dirilis oleh statista.com. Unggahan foto di Flickr memang didominasi oleh bidikan menggunakan kamera smartphone hingga sebanyak 50% dibanding jenis kamera lainnya.
smartphone untuk fotografi
Most Popular Device Types Used by the Flickr Community in 2017.(% of Photos Uploaded)
Camera
*Flickr merupakan platform berbagi foto yang telah digunakan oleh lebih dari 75 juta kreator.
Sumber data: Flickr, olah data by statista.com
Semua berawal dari hari itu.
Entah kebetulan. Atau memang benar, jika ucapan, doa, dan harapan itu menarik semesta untuk bekerja. Apa pun itu. Atas izin Sang Maha Esa, harapanku terwujud. Dan membuka mataku, bahwa aku harus percaya dengan diriku, dan yakin bahwa aku mampu.
Hari itu, untuk pertama kalinya aku memberanikan diri mengikuti lomba vlog yang kebetulan juga skala nasional. Nah loh. Padahal, soal ilmu bisa dibilang masih “nol putul”, yang artinya nggak paham ini itu. Masih cetek banget ketrampilan dalam videografi dan editing video. ─Untuk itu, tak lupa aku ucapkan terima kasih yang luar biasa untuk temen-temen, emak-emak blogger Bali yang saat itu menyemangati dan meyakinkan kalau aku bisa.─
Iya, aku adalah bagian dari segelintir Blogger berstatus emak-emak sesama perantauan di Bali yang terkadang menyempatkan untuk ngopi darat, meski tanpa ada suguhan kopinya. Karena kami lebih suka gibah rujak daripada kopi.

Meski bukan jadi juaranya. Tapi proses menjadi finalis itu juga bukan perkara tanpa drama. Aku yang tidak terbiasa membuat video, dan sering gugup saat harus ngomong di depan kamera. Jujur sangat bingung mau buat video seperti apa. Bikin video ala-ala YouTuber yang fasih sekali ngomong bahkan sambil jalan di tempat ramai itu? Jelas nggak mampu.
Harus take video berulang-ulang karena video goyang parah. Hingga akhirnya bisa dimaafkan. Hasil video yang suaranya terlalu bising, berisik, dan blubuk-blubuk seperti suara angin. Hingga harus diakali dengan dubbing. Eh pas rekam suara, suaranya kecil. Sudah gitu, justru suara jejeritan para bocah yang malah terekam.
Padahal sebelumnya, harus kalang-kabut membeli mikrofon eksternal secara dadakan. Karena jika hanya mengandalkan dari ponselku saja, suaraku jadi hilang entah ke mana. Aduh biyung banget nggak tuh? Mungkin kalau saat itu sudah ada Zenfone 9 sih nggak bakalan jadi drama ya.
Kenapa memiliki rasa percaya diri itu perlu?
Berkaca dari teman-teman di sekelilingku. Orang yang memiliki rasa percaya diri cukup, biasanya cenderung lebih mudah berkembang. Karena rasa percaya diri itu kerap mampu membangkitkan semangat untuk bisa melakukan sesuatu. Meski begitu, rasa percaya diri yang terlalu berlebihan sebaiknya dihindari ya teman-teman.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling, percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan.

Merasa Kurang PD? Coba Cara ini!
- Mencintai Diri Sendiri
- Buang prasangka buruk
- Tingkatkan skill
- Perluas wawasan
- Berhenti mengeluh
- Keluar dari zona nyaman
Kajian teori rasa percaya diri http://etheses.uin-malang.ac.id/

Asus Zenfone 9 Smartphone dengan Kamera Gimbal yang Hadir untuk Membuatmu Tampil Lebih Percaya Diri di Panggung Jawara
Tapi, drama itu kini sudah berlalu.
Buat yang punya masalah dengan kepercayaan diri kayak aku. Asus sudah bawa solusi nih. Pada 17 November 2022 lalu, Asus secara resmi meluncurkan smartphone seri terbarunya untuk pasar Indonesia, yaitu Zenfone 9. Dengan hadirnya Asus Zenfone 9, nggak perlu lagi deh tuh sungkan bawa-bawa printilan canggih buat bikin karya yang ciamik. Karena di Asus Zenfone 9 sudah dibekali dengan kamera sekelas flagship yang sudah pasti memiliki kualitas Pro.
Nggak hanya kualitas kamera Pro 50MP dari SONY saja. Kali ini Asus juga melengkapi seri Zenfone terbarunya tersebut dengan teknologi 6-axis Hybrid Gimbal Stabilizer untuk pengambilan gambar yang lebih stabil serta bebas guncangan.
Tapi, bukan cuma urusan kamera aja nih yang expert. Karena Zenfone 9 ini juga sudah dilengkapi dengan teknologi Wind-noice Reduction untuk ngilangin bising-bising saat merekam video di area yang banyak angin atau terlalu ramai. Dan juga, dibekali fitur 3D surround-sound dari OZO Audio . Yang pasti bikin video udah layaknya profesional deh.
Pas juga loh buat mamah-mamah muda yang lagi semangat-semangatnya videoin kelucuan si buah hati. Tahu dong ya, namanya bocah. Pose-pose lucu dan menggemaskannya itu nggak bisa kita setting apalagi dijadwalin. Masa iya, pas momennya ujug-ujug lucu, eh kitanya masih sibuk masang alat ini itu. Keburu ilang deh tuh momennya.
Ada yang suka kayak gini juga nggak? *nyari temen. Ehh.
One-handed to the Max, Si Mungil dengan Triple Ultra

Mengusung tagline “Compact Size Big Possibilities”, si mungil Asus Zenfone 9 ini memungkinkan orang-orang dengan keterbatasan rasa percaya diri macam aku ini mampu berkarya dengan maksimal.
Dengan size yang one-handed itu, membuat si pemalu bisa tetap tampil percaya diri tanpa terlihat mencolok. Dan kerennya lagi, semua fitur to the max yang dibawanya mampu membuat kita bisa tampil all out. Nah tuh, manteb banget kan?
Dengan memboyong triple ultra sekaligus, yakni ultra-compact, ultra-stylish, dan ultra-speedy. Menjadikan Asus Zenfone 9 bukan sekedar smartphone dengan ukuran ringkas saja. Tampilan body yang dirancang premium dan berkelas ini juga menghadirkan high-grip texture sehingga menambah kesan tegas pada tampilannya.
Nggak hanya itu. Berkat sertifikasi IP68, Zenfone 9 juga lebih aman dari debu dan air. Dengan rangka solid sesuai standar sertifikasi IP68 ini artinya, smartphone tetap aman digunakan meski kondisi kita lagi basah-basahan. Misalnya, kehujanan. Bahkan Asus Zenfone 9 diklaim tetap aman saat tidak sengaja kecemplung ke air. Kotor kena pasir atau remahan kue, bisa juga diguyur air. Asal jangan direndam ya gaes ya. Cucian kali direndem ah. Hehe
Meski terbilang aman terhadap air. Namun kekuatan IP68 yang diboyong Asus Zenfone 9 ini belum bisa diajak berenang dengan kedalaman ya teman-teman. Karena kedalaman air itu memiliki tekanan yang lebih besar sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada komponen.
Soal dapur pacu, jangan ditanya lagi. Performa ultra Speed dari Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform yang dibenamkan bikin kinerja gawai ini makin sat set wat wet. Kabarnya, SoC ini merupakan prosesor paling tinggi yang digunakan smartphone saat ini, yang juga hanya digunakan di smartphone flagship.
“Sederet upgrade yang signifikan menjadikan Zenfone 9 sebagai smartphone Zenfone paling powerful yang pernah diciptakan,”
Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.
Kupas Tuntas
Fitur & Keunggulan Asus Zenfone 9.
Si Kecil Cabe Rawit
Performa Powerful Snapdragon® 8+ Gen 1, Bukan Sembarang Prosesor
Dibekali System of Chipset (SoC) berperforma garang Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform, dan merupakan chipset yang sama pada Asus seri ROG 6. Sudah bisa dipastikan gimana kecepatan kinerjanya.
Chipset dengan performa yang lebih smooth dan responsif ini konon merupakan prosesor paling kencang di kelas flagship saat ini.

Disebut-sebut garang dan lebih tangguh dari seri pendahulunya, all-new Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform ini menawarkan CPU clock speed yang lebih tinggi hingga 3,2 GHz. Sehingga mampu menghasilkan performa CPU dan GPU yang 10% lebih bertenaga. Namun memiliki efisiensi CPU mencapai 30% dari generasi sebelumnya yaitu Snapdragon® 8 Gen 1.

sumber: Asus
Nah, untuk menunjang kinerja cepat dari Snapdragon® 8+ Gen 1 serta menghindari terjadinya bottleneck, Asus telah menambahkan RAM LPDDR5 berkapasitas hingga 16GB. Wuih, manteb bener. Dengan RAM segede itu, nggak salah sih kalau Zenfone 9 juga dilabeli ultra speed. Sementara untuk storage atau yang sering disebut memori internal, tersedia ROM UFS3.1 berkapasitas hingga 256GB. Bakal puas banget deh pepotoan tanpa sibuk ngurus drama memori penuh.
Bottleneck adalah terjadinya ketidak-seimbangan kinerja pada perangkat keras akibat perbedaan kemampuan maksimal dari beberapa komponen. Biasanya disebabkan oleh perbedaan performa komponen yang terintegrasi.
Tapi, yang namanya kerja ngebut, ngos-ngosan itu pasti. Eitss, don’t worry be happy, jangan khawatir bestie! Asus sebagai perusahaan perangkat cerdas terdepan ini tidak lupa untuk membenamkan thermal teknologi terbaru yang lebih besar dari pendahulunya, Zenfone 8. Hadirnya cooling system berteknologi tinggi vapor chamber ini memiliki kemampuan menyerap hawa panas dengan fitur penyebaran panas yang merata sehingga kenaikan suhu pada perangkat saat bekerja dapat terkontrol.
Memang sih, cooling system yang ditawarkan tidak sedahsyat pada Asus ROG 6. Tapi mengingat Zenfone 9 yang merupakan ponsel entertainment, dan bukan untuk segmen gamer. Maka, dengan penggunaan gawai yang tidak terlalu ngoyo itu, menurutku sistem pendingin yang ditanamkan sudah lebih dari cukup.
Kamera Berkualitas Pro dari SONY dengan 6-Axis Hybrid Gimbal. Persembahan Spesial untuk Konten Kreator dan Pecinta Videografi
Ini dia yang paling digadang-gadang. Urusan pepotoan, Zenfone 9 menggandeng SONY untuk menghadirkan kamera berkualitas Pro. Baik untuk kamera depan, maupun 2 kamera boba super power di bagian belakang yang juga telah disisipkan teknologi 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer di dalamnya.
Wew, Gimbal dengan 6-axis?

Foto by Asus
Untuk pertama kalinya, Asus menyematkan teknologi Gimbal stabilizer di smartphone besutannya. Nggak tanggung-tanggung. Dengan powerful built-in 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer yang fantastis ini, dapat memantau setiap gerakan ke segala arah dan menyesuaikan posisi lensa secara real time. Fitur ini juga mampu melakukan movement correction hingga ±3 degrees. Dengan begitu, mau merekam video seheboh apa pun. Hasilnya bakalan smooth dan bebas distorsi optik atau ‘ghosting’.
Nggak hanya itu, pada lensa juga sudah dibekali algoritma anti-guncangan. Yaitu system EIS alias Electronic Image Stabilization, dan OIS atau Optical Image Stabilizer seperti yang juga sudah disematkan pada ROG 6 dan Zenfone 8. Tentu akan semakin mengeleminiasi lebih banyak lagi distorsi optik yang tak diinginkan.
Tapi….
Jangan lupa untuk mengaktifkan HyperSteady di pengaturan kamera terlebih dulu agar fitur ini dapat bekerja ya gaes.
Nah, ngomongin soal kamera yang super power nih. Untuk kamera belakang, Zenfone 9 menanamkan kamera utama SONY IMX766 dengan resolusi 50MP yang juga diperkuat dengan 6-axis Hybrid Gimbal Stabilizer. Dibanding Zenfone seri sebelumnya, sensor IMX766 yang digunakan Zenfone 9 ini 20% lebih besar.
So, buat temen-temen yang sering kurang PD kayak aku. Zenfone 9 ini pas banget buat diajak merekam video apa saja dan di mana saja tanpa harus sungkan bawa-bawa peralatan yang mencolok. Cukup dengan smartphone yang berukuran super kompak ini, kita bisa nih berkarya dengan maksimal bahkan untuk lomba atau keperluan profesional sekalipun.

Oiya, kamera utama ini pun diklaim mampu merekam video 8K/24fps, serta mampu membidik foto 16MP dengan light sensitivity yang lebih tinggi menggunakan filter warna Quad Bayer. Juga, mampu melakukan perekaman hingga 50MP pada kondisi terang. Sedangkan untuk pemotretan di minim cahaya atau low light memang sedikit lebih kuat saturasinya. Namun soal saturasi itu kembali ke selera ya temen-temen. Dan menurutku, tingkat saturasinya ini masih termaafkan kok. Bukan yang lebay banget. Tapi ini menurutku, ya. Yang jelas sih, untuk kamera utama ini bebas distorsi meski minim cahaya.
Masih ada lagi. Dengan bukaan lensa F/ 1.9 Aperture, kamera utama ini juga mampu menciptakan efek foto bokeh ala-ala foto model itu loh. Ciwi-ciwi dan emak-emak pasti demen banget nih.
Sementara untuk kamera kedua, ultra-wide 12MP menggunakan sensor SONY IMX363 dengan 1.4µm pixel size. Untuk kamera kedua ini, dapat menjangkau luas bidikan hingga 113° ultra-wide FOV. Serta mendukung perekaman video 4K dengan 60fps menggunakan EIS dan koreksi distorsi yang real-time. Dengan Dual PD Autofocus, kamera kedua ini juga sudah support Macro Photography dengan kedekatan jarak fokus hingga 4 cm.
Juga, saat digunakan rekam video, kita bisa pindah-pindah dari kamera utama ke kamera dua atau sebaliknya tanpa memutus video terlebih dulu loh. Asik banget nggak tuh?
Duh, ini baru membahas kamera belakang aja udah sepanjang ini.
Oke lanjut.
Untuk kamera depan atau kamera selfie, Asus juga menggunakan sensor SONY IMX663 yang juga memiliki kemampuan autofokus. Dengan pencahayaan yang oke, kamera depan berukuran 12MP ini cakep banget diajak live streaming. Cakepnya lagi, ukuran punch-hole dibuat lebih mini sehingga tidak memakan area layar terlalu banyak.
Wait! Masih ada lagi. Dengan formasi kamera secanggih ini. Temen-temen juga bisa loh menggunakan mode Pro dengan pengaturan manual seperti focus, ISO, shutter speed, EV, juga white balance biar kesan ala-ala Pro semakin terasa. Selain itu, kali ini Zenfone juga menyuguhkan fitur baru yaitu Light-trail mode (BETA). Fitur yang memungkinkan kita menggunakan manual shutter atau melakukan preset shutter time. Fungsinya, untuk merekam obyek bergerak serta dapat menghasilkan efek cahaya yang menarik. Misalnya, potret lalu lintas di malam hari, light graffiti, air terjun, dan sebagainya.

Ringan, Ringkas, Berkelas, serta Mudah Dioperasikan dengan Satu Tangan
Kali ini Asus benar-benar serius dalam merancang ponsel besutannya, sepadat dan se-efisien mungkin. Dengan angel penempatan masing-masing komponen yang super rapi ini, menghasilkan dimensi yang lebih kecil namun memuat komponen yang lebih gede.
Meski padat, tapi beratnya hanya 169 gram, lho. Dan dengan ukuran diagonal yang kurang dari 6 inci itu, bisa dipastikan gawai ini sangat ringan serta ringkas. Bahkan bisa dioperasikan dengan hanya satu tangan saja. Memiliki ukuran panjang kurang dari 15 cm dan lebar hanya 7 cm, Asus Zenfone 9 ini bisa banget dimasukin ke kantong atau mini sling-bag yang akhir-akhir ini banyak disukai para kaum hawa. Aku salah satunya.

Dengan hadirnya Asus ZenTouch dan tombol power multifungsi. Menjadikan tombol power tak hanya berfungsi untuk on/off saja. Dilengkapi dengan sensor biometrik sidik jari self-mounted fingerprint sensor pada tombol power di sebelah kanan, memungkinkan Hassle-free unlocking untuk membuka layar hanya dengan menyentuhkan ibu jari pada area tombol. Sesimpel itu.
Daaannnn, kerennya lagi. Tombol power ini juga bisa berfungsi sebagai gesture swipe up and down, misalnya untuk membuka atau menutup poni notifikasi. Asli sih Asus emang kreatif banget.
Ngomongin bagian belakang, ada yang unik nih. Back cover berbahan ringan yang didesain khusus, berhasil memberikan tampilan mewah serta bebas jejak-jejak jari. Tekstur permukaan high-grip yang disematkan pun membuat pengguna nyaman menggenggamnya. Soal ketangguhannya juga nggak perlu diragukan. Dengan proteksi layar menggunakan Corning ® Gorilla ® Glass Victus ®, membuat layar Asus Zenfone 9 ini 4x lebih antigores. Bahkan konon tetap aman saat jatuh dari ketinggian hingga 2 meter.
Oiya, masih ngomongin bagian belakang ponsel. Temen-temen bisa mengetuknya 2x untuk pengalaman baru penggunaan fitur gesture yang unik. Dengan mengetuk bagian belakang ponsel 2x, temen-temen bisa nih melakukan berbagai shortcut seperti tangkapan layar (screenshoot), membuka kamera, mengatur cahaya kamera, mengaktifkan menu voice recording, google assistant, kontrol pemutaran media, hingga zoom-in zoom-out saat melakukan perekaman.

Big on personality! Kali ini Asus menyiapkan 4 pilihan warna baru untuk ponsel besutannya, Zenfone 9. Yaitu, Moonlight White yang super kece, Sunset Red yang seksi abis, tampilan anggun dari Starry Blue, serta Midnight Black yang menampilkan kesan mewah dan elegan.
Hmm kira-kira mana nih warna incaran temen-temen?
Layar AMOLED Ultra Smooth dengan Refresh Rate 120Hz serta Touch-sampling Rate 240Hz
Layar Super AMOLED yang disematkan pun tak luput dari kesan berkelas karena dapat menampilkan akurasi warna dengan Delta E < 1. Refresh rate hingga 120Hz, yaitu dengan 4 pilihan refresh rate mulai dari 60Hz, 90Hz, 120Hz, serta Auto. Juga, Touch-sampling Rate yang mencapai 240Hz bakal menambah pengalaman scrolling yang ultra-smooth tentunya.
Hadir dengan wide 115% sRGB dan 112% DCI-P3 color gamut berstandar Cinema, menghadirkan warna ultravivid dalam kondisi apapun bahkan saat di bawah terik matahari.
Color Gamut adalah rentang warna dalam spektrum warna yang diproduksi oleh perangkat digital dan dapat dilihat serta dikenali oleh mata manusia.
─ glosarium.org (dalam terjemahan) ─
Asus Zenfone 9 menggunakan format rasio layar 20:9 dengan diamond PenTile subpixel matrix beresolusi FHD+ (2400×1080) yang mampu menampilkan tingkat density atau kerapatan piksel hingga 445 ppi. Dijamin sih ini akan memberikan pengalaman visual yang luar biasa. Nonton drakor jadi makin anteng deh.
Eitss, jangan khawatir soal kesehatan mata nih Bestie! Tampilan layar yang sudah tersertifikasi SGS Eye Care Display dengan emisi blue-light yang lebih rendah, akan membuat mata lebih nyaman bahkan saat drakor marathon. Nah, untuk menunjang pengalaman visual yang lebih optimal. Asus Zenfone 9 ini dibekali dengan interface ASUS ZenUI9 yang lebih baik dari versi sebelumnya. Sementara untuk Operating System (OS) sudah menggunakan Android 12 .
Baterai Berkapasitas 4300mAh, Bikin Traveling Makin Asyik
Dengan segudang keunggulan di atas, nggak akan keren kalau baterainya cepet habis. Apalagi kalau membutuhkan waktu charge yang lama. Oh no! Tapi tenang! Untuk menunjang kemampuan multitasking Zenfone 9 ini, Asus telah memasang baterai berkapasitas 4300mAh yang bakal bikin acara traveling makin asyik. Bikin konten di outdoor? No worries!
Menggunakan teknologi STP (Specific Tab Process). Duh apa lagi ini? Teknologi STP ini memungkinkan baterai diisi dari middle and out sehingga menurunkan impedansi serta kenaikan suhu selama pengosongan dan pengisian daya baterai. Dengan adaptor HyperCharge sebesar 30 watt membuat proses charging semakin cepat. Yaitu hanya butuh waktu sekitar 1 hingga 1,5 jam saja untuk mengisi daya secara penuh.

Fitur-fitur Pendukung yang Ciamik dengan Konektivitas Tanpa Batas
Untuk mendukung kelancaran berselancar dan berkomunikasi berbasis internet, Asus Zenfone 9 sudah dipasangi Wi-Fi 6E yang disebut-sebut paling ngebut saat ini. Serta mendukung konektivitas di jaringan 5G. Nggak ada lagi deh tuh streaming pakai acara ngelag-ngelag.
Urusan audio, temen-temen juga bakal disuguhi pengalaman audio HDR yang nggak kaleng-kaleng. Dengan menggandeng ahli audio Dirac, dual speaker stereo yang terpasang akan menyuguhkan kualitas suara yang sempurna dengan pengaturan 10-band equalizer yang dapat diatur sesuai selera.
Masih urusan audio, nih. Dengan hadirnya teknologi Wind-noise reduction, membantu banget saat merekam video di outdoor yang banyak angin. Seperti di pantai, atau sedang merekam perjalanan misalnya. Ditambah lagi adanya fitur 3D surround-sound dari OZO Audio, akan menciptakan rekaman video dengan audio yang jernih dan berkualitas tinggi tanpa perlu ada tambahan mic external. Ajib sih ini
Yang suka bikin vlog, yuk merapat! Ini cakep banget. Serius! Perlu banget buat dicobain.
Apalagi yang agak-agak pemalu kayak aku. Cukup bawa satu HP aja, udah bisa diajak kerja dan berkarya sekeren yang kita mau. Beuhh manteb banget.
Selain menghadirkan audio yang super dahsyat itu. Asus juga mengerti kebutuhan kita akan hadirnya colokan Jack-Audio 3,5mm yang belakangan ini sudah tidak tersedia di smartphone kelas sultan. Hal ini karena Asus paham, nggak semuanya punya headset bluetooth. Atau, beberapa pengguna kurang nyaman menggunakan headset bluetooth yang seringnya cepat habis daya. Dan parahnya, suka lupa nge-charge. Yang samaan ayo ngumpul sini! Ehh.

Jadi mau nonton drakor, main game, atau nonton movie kesayangan kalian di mana aja dan kapan aja, bakal tetep aman. Kerennya lagi, nggak hanya colokannya yang disediain. Unit stereo headsetnya juga sudah tersedia dalam paket pembelian Asus Zenfone 9 loh. Kurang apa coba? Beneran smartphone entertainment yang komplit, bukan?
Mau bikin videonya cakep. Mau menikmati videonya juga ajib banget.
Oiya, meski termasuk dalam kategori ponsel entertainment. Kabarnya Asus Zenfone 9 ini juga masih cukup nyaman untuk diajak main game berat, lho. Reviewnya bisa temen-temen tonton di video berikut ini.
Spesifikasi & Harga Asus Zenfone 9
Ini dia yang ditunggu-tunggu. Berapa sih harganya?
Pada seri Zenfone 9 ini, Asus menawarkan 3 pilihan harga untuk para pecinta Zenfone. Tentunya dengan perbedaan spesifikasi untuk besaran RAM dan ROM. Selebihnya sih sama aja. Jadi temen-temen bisa menyesuaikan budget dan kebutuhan agar tetap bisa menikmati performa mewah serta fitur-fitur ala HP sultan di Zenfone 9 ini. Pilihan harga dan spesifikasi aku cantumkan di bawah ya teman-teman.
Buat kalian yang mau beli Zenfone 9, udah bisa kalian dapatkan melalui partner dan channel pembelian resmi produk ASUS antara lain Erafone, Tokopedia, ASUS Exclusive Store, ASUS Online Store.
Tabel Spesifikasi Asus Zenfone 9
Menu | Description |
---|---|
Warna | Midnight Black
Moonlight White Sunset Red Starry Blue |
Layar | 5.9" 1080x2400 (20:9), 445 ppi Samsung AMOLED 120 Hz display 112% DCI-P3, 151% sRGB, Delta E<1, HDR10+ |
CPU & GPU | Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform
CPU clock speed sampai 3.2 GHz dengan Qualcomm® Adreno™ 730 GPU |
Memory & Storage | RAM: 6 / 8 / 16 GB – LPDDR5
ROM: 128 / 256 GB – UFS 3.1 |
Baterai | 4300 mAh high-capacity battery dengan 30W HyperCharge adapter |
Teknologi Wireless | WiFi 6E Qualcomm® WCN6856 (802.11a/b/g/n/ac/ax, 2x2 MIMO)
*Ketersediaan WiFi 6E bervariasi menurut negara Bluetooth® 5.2 dengan dukungan untuk Snapdragon Sound™ dan Qualcomm® aptX™ Adaptive, aptX™ Lossless Wi-Fi Direct NFC |
Kamera | Kamera belakang
50 MP Sony® IMX766 sensor dengan Gimbal OIS, 2x2 OCL, PDAF 12 MP Sony® IMX363 sensor, Dual PDAF Kamera depan 12 MP Sony® IMX663 Sensor, Dual PDAF Fitur-fitur 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer Light Trail Mode (Beta) Mendukung 8K/4K video recording Audio HDR recording |
Audio | Dual stereo speaker dengan Qualcomm® amplifiers
3.5 mm headphone jack dengan Qualcomm Aqstic™ WCD9380 Audio optimization by Dirac |
Video recording | 8K UHD (7680 x 4320) video pada 24 fps + EIS
4K UHD (3840 x 2160) video pada 30 / 60 fps + EIS 1080p FHD video recording pada 30 / 60 fps + HyperSteady |
Sensor | Accelerator, E-Compass, Proximity, Ambient light sensor, fingerprint sensor, Gyro (support ARCore), Hall Sensor |
SIM Cards | NANO SIM/NANO SIM 2 choose 2, support DSDV 5G+5G (sim1, sim2 support LTE exchangeable) |
Navigasi | GNSS support GPS (L1/L5), Glonass (L1), Galileo (E1/E5a), BeiDou (B1/B2a), QZSS (L1/L5) and NavIC (L5) |
Operating System | Android™ 12 with ASUS ZenUI 9 |
Dimensi | 146.5 x 68.1 x 9.1 mm |
Bobot | 169 gram |
*Spesifikasi, konten dan ketersediaan produk bisa berubah tanpa pemberitahuan dan berbeda dari satu negara dengan negara lain. Performa nyata juga bisa berbeda menurut aplikasi,penggunaan, lingkungan, dan faktor lainnya. Spesifikasi lengkap baca di sini http://www.asus.com/ **Ketersediaan WiFi 6E bervariasi menurut negara. |
Pilihan Spesifikasi & Harga
Asus Zenfone 9
6GB / 128GB
-
Midnight Black
-
Moonlight White
-
Starry Blue
-
Sunset Red
8GB / 256GB
-
Midnight Black
-
Moonlight White
16GB / 256GB
-
Midnight Black
Penghujung Cerita
Akhirnya, panjang sudah cerita hari ini. Dari semua fitur dan keunggulan Asus Zenfone 9 yang berderet-deret di atas. Rasanya nggak ada kata menyesal untuk memilikinya, karena, semua keunggulan HP flagship sudah diboyongnya.
Ukuran yang genggam-able, dapur pacu yang super ngebut, baterai yang tahan lama, kamera dan audio yang sudah sepaket komplit untuk bikin konten layaknya profesional, nonton movie rasa di bioskop, bahkan tetep asyik diajakin main game berat. Ini nggak hanya cocok buat konten kreator sih. Emak-emak yang suka ngrekam si kecil yang lagi lucu-lucunya, sambil lari-larian, sambil gendong, bakal manteb mantulity pake banget.
Di penghujung cerita. Reminder buat aku sendiri, juga buat temen-temen yang mungkin “senasib” denganku. Yang tumbuh dengan rasa kurang percaya diri. Entah karena keadaan. Entah karena lingkungan sekitar. Entah karena trauma yang mendalam. Yakinlah, bahwa kita semua punya hak yang sama untuk yakin pada diri sendiri bahwa kita mampu berkarya. Bahkan melebihi ekspektasi kita.
Berespektasilah semaumu. Berkaryalah “to the max” sepenuh kemampuanmu. Karena Asus Zenfone 9 siap membangkitkan rasa percaya dirimu dan mengantarkanmu menuju panggung jawara di depan sana. Semangat!
Sumber referensi:
https://www.asus.com/
https://www.widyantiyuliandari.com/
Asus Press Release
Channel YouTube OAtekno
Ilustrasi & gambar by ASUS, Canva, dan sumber yang tercantum pada keterangan gambar
re-design by Sera Wicaksono
13 Comments
Saya puas akan informasi yang diberikan tentang ponsel Asus Zenfone 9 dan membuat saya ingin memilikinya
Terima kasih sudah berkunjung
pembahasan tentang ponsel Asus Zenfone 9 ini bener bener amazing si, tertarikk sekalii membacanya sekaligus memilikinya wkwkw, di zaman digitall yang sudah melegar ini, Asus Zenfone ga kalah kece sama ponsel ponsel lainnya, gausa pikir panjang deh ya abis ini otw beli hahahyyyyyyyy
Manteb langsung beli cusss
Asus Zenfone 9 memang keren dan oke,cocok buat sekarang di era digital…
Cocok banget
Ceritanya mewakili saya banget mba. Asus Zenfone 9 memang cocok banget buat semua orang. Ringkas praktis dan nggak ribet. Xixixi
Tosss dulu berarti. Zenfone 9 memang cocok buat semuanya
Mantul bener dah!
Dari dulu pengen banget punya kamera beneran tapi kata pak Su sayang kalau pun punya uang dan beli kamera karena bakal lebih ribet dibanding pakai ponsel. Dan sampai skrg jadinya belum kebeli juga kamera 😆
Memang video goyang selalu jadi problem ya apalagi emak2 take video sambil gendong bocah. Keren amat kalau di ponsel sudah ada fitur gimbal-nya 😍😍 auto masukin wishlist nih.
Pernah pakai ASUS dan kameranya memang oke 👍👍
Sukses, Mbak Sera 🤗🤗
Aamiin terima kasih doanya.
Tapi emang agak riweh sih kalau pakai kamera beneran sambil ngempu si kecil. Apalagi si baby ikutan rungsing wkwkwk 😂 *drama saya juga
Iyes harganya worth it, bahkan konon paling terjangkau untuk fitur sekelasnya.
Btw tenkyu sudah mampir. 🥰
Allahu Akbar… terkesima akutuuuuuuhhhh hahaha. Termasuk jadi spek idaman ini, mah. Dulu aku juga sempet pengin punya kamera beneran, berasa keren aja tiap liat orang nenteng kamera.
Tapi bener juga sih, lebih praktis kalau pakai gadget. Selain nggak ribet, bisa langsung upload hahaha kan kita emak2 narsis, cyiiiint… Hidup tanpa narsis, bagai gorengan tanpa micin 🤣
iya bener, langsung upload biar keliatan kalau masih hidup. ehhhh